Mirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update Adhi Karya #ADHI
5:54 PMMirae Asset Sekuritas Indonesia Company Update
Adhi Karya (ADHI IJ) - Struggling to escape limbo by Franky Rivan (franky@miraeasset.co.id)
LRT update: Greater clarity, but numerous hurdles remain
Dengan proyek Jabodebek LRT yang mempunyai bobot lebih dari setengah kontrak baru ADHI tahun ini, kemampuan perusahaan untuk mengamankan pendanaan untuk proyek ini akan menjadi kunci utama untuk performa ADHI di FY17. Kemenhub baru-baru ini telah memberikan jaminan bahwa proyek ini akan menerima dana dari APBN. Namun demikian, Kemenhub menyatakan hanya akan mengucurkan IDR1tr untuk konstruksi tahap awal tahun ini. Angka ini jauh di bawah tingkat pendanaan yang dibutuhkan ADHI yaitu sebesar IDR5tr, maka kurang sebesar IDR4tr. Juga perlu dicatat bahwa dana APBN baru akan mengucur setelah kontrak LRT ini ditandatangani.
Karena hal ini, ADHI mengumumkan rencana untuk menerbitkan obligasi baru senilai IDR3.5tr di 1H16. Dari jumlah tersebut, hanya IRD1tr akan dialokasikan untuk proyek LRT, dengan sisanya dialokasikan untuk modal kerja dan belanja modal anak perusahaan. Karenanya, kami lihat IDR3tr yang kurang akan dibiayai melalui pinjaman bank, mempertimbangkan rasio leverage ADHI yang mengecil setelah rights issue di 4Q15 (net gearing dan debt-to-equity ratio 3Q16: masing-masing 0.16x dan 0.85x).
ADHI diharapkan untuk menandatangani kontrak Jabodebek LRT paling lambat pada bulan Maret tahun ini. Saat ini, Kemenhub masih menunggu perhitungan nilai kontrak yang akan diselesaikan oleh konsultan sebelum melanjutkan ke langkah penandatanganan kontrak (sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden). Setelah kontrak ditandatangani, kami percaya risiko yang cukup besar yang dihadapi ADHI akan berkurang dikarenakan dana jaminan dari pemerintah untuk proyek LRT ini.
Pada catatan yang terpisah, tiga rute LRT sedang dalam pembangunan adalah: Cibubur-Cawang (14.5km), Bekasi Timur-Cawang (17.1km), dan Cawang-Dukuh Atas (10.5km), dengan progress masing-masing 17%, 12% , dan 2%.
(Ilustrasi selengkapnya dapat dibaca disini).
Dengan proyek Jabodebek LRT yang mempunyai bobot lebih dari setengah kontrak baru ADHI tahun ini, kemampuan perusahaan untuk mengamankan pendanaan untuk proyek ini akan menjadi kunci utama untuk performa ADHI di FY17. Kemenhub baru-baru ini telah memberikan jaminan bahwa proyek ini akan menerima dana dari APBN. Namun demikian, Kemenhub menyatakan hanya akan mengucurkan IDR1tr untuk konstruksi tahap awal tahun ini. Angka ini jauh di bawah tingkat pendanaan yang dibutuhkan ADHI yaitu sebesar IDR5tr, maka kurang sebesar IDR4tr. Juga perlu dicatat bahwa dana APBN baru akan mengucur setelah kontrak LRT ini ditandatangani.
Karena hal ini, ADHI mengumumkan rencana untuk menerbitkan obligasi baru senilai IDR3.5tr di 1H16. Dari jumlah tersebut, hanya IRD1tr akan dialokasikan untuk proyek LRT, dengan sisanya dialokasikan untuk modal kerja dan belanja modal anak perusahaan. Karenanya, kami lihat IDR3tr yang kurang akan dibiayai melalui pinjaman bank, mempertimbangkan rasio leverage ADHI yang mengecil setelah rights issue di 4Q15 (net gearing dan debt-to-equity ratio 3Q16: masing-masing 0.16x dan 0.85x).
ADHI diharapkan untuk menandatangani kontrak Jabodebek LRT paling lambat pada bulan Maret tahun ini. Saat ini, Kemenhub masih menunggu perhitungan nilai kontrak yang akan diselesaikan oleh konsultan sebelum melanjutkan ke langkah penandatanganan kontrak (sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden). Setelah kontrak ditandatangani, kami percaya risiko yang cukup besar yang dihadapi ADHI akan berkurang dikarenakan dana jaminan dari pemerintah untuk proyek LRT ini.
Pada catatan yang terpisah, tiga rute LRT sedang dalam pembangunan adalah: Cibubur-Cawang (14.5km), Bekasi Timur-Cawang (17.1km), dan Cawang-Dukuh Atas (10.5km), dengan progress masing-masing 17%, 12% , dan 2%.
(Ilustrasi selengkapnya dapat dibaca disini).