Market Outlook Februari 2017
4:18 PM
Market Outlook Februari 2017
Saham Pilihan Februari 2017
Saham yang bergerak di sektro PERBANKAN
Dengan faktor-faktor pendukung sebagai berikut. beberapa indikator seperti :
NPL (Non Performing Loan) dan Pertumbuhan Kredit. Menunjukan perbaikan di akhir tahun 2016 dan diprediksi akan terus berlanjut di tahun 2017. Posisi NPL di Desember 2016 mulai menunjukan perbaikan yakni di level 2.93% lebih baik dari pada posisi bulan November 2016 sebesar 3.1%. peningkatan penyaluran kredit dan membaiknya harga komuditas pertambangan membawa NPL tahun 2016 berada di level kurang dari 3%.
Target NPL yang di ajukan perbankan ke OJK juga cukup optimis untuk 2017 yakni
NPL gross 2.76%
NPL net 1.28%
Bank sudah melakukan coverage dan sudah mem price-in semua resiko sehingga pada 2017 beban NPL yang di-drive dari tahun 2015 oleh sektor pertambangan akan semakin berkurang.
Ekspansi kredit diprediksi akan ditopang oleh meningkatnya investasi swasta dan perbaikan iklim ekonomi global. Optimisme beberapa Bank besar terhadap pertumbuhan kredit ke depan sesuai dengan optimisme Bank Indonesia yang memproyeksikan 10-12% sebelumnya, tahun 2016 tercatat 7-9%
Data Target Pertumbuhan Kredit 2017 Beberapa Bank Besar
Beberapa Emiten Perbankan sudah merilis Laporan Keuangan 2016 dengan pertumbuhan laba yang positif, diantaranya
BBNI laba tumbuh 25% dibanding tahun 2015
BBTN laba tumbuh 36% dibanding tahun 2015
Bank BBNI maupun BBTN menunjukan akselerasi pertumbuhan laba pada kuartal 4 2016.
Dengan baiknya indikator-indikator ekonomi kedepan diyakini akan mendongkrak kinerja saham-saham perbankan di tahun 2017 ini.
berikut adalah agenda ekonomi Global dan Domestik
PREDIKSI IHSG
Di Februari 2017 Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh beberapa faktor:
- Pemulihan ekonomi AS menuju kondisi Full Employemnt
- Eksekstasi Kebijakan Ekspansi Fiskal AS
- Kenaikan harga minyak yang memicu kenaikan ekspektasi inflasi di AS sehingga ekspektasi kenaikan FFR di tahun 2017 dan kebijakan perdagangan internasional AS.
Kenaikan Trend harga minyak dunia yang didorong oleh implementasi kesepakatan OPEC dan 10 negara Non OPEC untuk memangkas produksi 2% dari total supply yang berlaku pada januari hingga juni 2017.
Kenaikan harga batubara seiring kenaikan impor batubara China dan kenaikan komoditas jenis logam (Tembaga dan Timah) seiring perbankan ekonomi China dan dampak kebijakan infrastruktur Indonesia.
Tingkat inflasi ke depan yang diperkirakan tetap terkendali pada kisaran inflasi 2017 yaitu 4% +- 1% Perlu dicermati tekanan kenaikan inflasi volatile food sebagai dampak dari La Nina di beberapa daerah Sentra
Kenaikan LPG dan subsidi listrik yang secara bertahap akan dikrangi sejalan dengan kebijakan lanjutan reformsai subsidi energi oleh pemerintah.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan IV 2016 sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia. Meskipun realisasi belanja pemerintah lebih rendah namun kinerja Konsumsi dan Investasi tetap tumbuh dengan kuat menopang pertumbuhan ekonomi serta ekspor yang meningkat seiring kenaikan harga komoditas global dan perbaikan ekonomi negara-negara mitra dagang Indonesia.
Di tahun 2017 fase pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut. Seiring kondisi Korporasi yang membaik dan dukungan pembiayaan yang cenderung untuk terus menguat baik dari kredit perbankan maupun pembiayaan dari pasar modal dan pulihnya kinerja ekspor baik komoditi maupun produk manufaktur.
Dari beberapa faktor diatas kami memprakirakan IHSG di bulan Februari 2017 cenderung bergerak konsolidasi
Rentang area Support dilevel 5,185
Hingga Resistence dilevel 5,365
dengan rerata fluktuasi mingguan dalam kisaran 120 point.
Untuk lebih lengkapnya silahkan nonton vidio dibawah ini.