LATEST POST.
to Share Information

Mirae Asset Sekuritas Indonesia Sector Update Consumers




Mirae Asset Sekuritas Indonesia Sector Update
Consumers - Buoyant F&B investments by Dang Maulida (
dangmaulida@miraeasset.co.id)


Buoyant F&B investments
Total direct investment grew 12.5% YoY in 2016
Data yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal di Indonesia (Badan Koordinasi Penanaman Modal; BKPM) mengungkapkan bahwa total investasi langsung di Indonesia tumbuh 12,5% menjadi IDR613,4tr di 2016. Meskipun laju pertumbuhan melambat YoY (vs + 17,8% pada tahun 2015), kita melihat hasilnya sebagai layak, mengingat pertumbuhan tercatat di tingkat dua dijit.

New DDI in the F&B sector grew by more than 30% YoY
Pada 2016, investasi dalam negeri langsung (DDI) di industri F & B mencapai IDR32tr, yang merupakan pertumbuhan tahunan 31%. Khususnya, F & B menyumbang proporsi tertinggi (14,8%) dari jumlah DDI tahun lalu, diikuti oleh bahan kimia / obat-obatan pada 13,9% (IDR30.1tr) dan transportasi / pergudangan / telekomunikasi di 12,4% (IDR26.8tr). Data DDI untuk sektor F & B sejalan dengan proyeksi kelompok industri yang memperkirakan kenaikan nilai yang lebih tinggi atau sama untuk sektor makanan dan minuman di Indonesia tahun ini. Misalnya, menurut asosiasi produsen biskuit ', pasar biskuit diharapkan tumbuh lebih dari 10% YoY tahun ini, atau sejalan dengan pertumbuhan 14,4% yang dicapai selama Januari-November 2016. Permintaan domestik yang kuat, didorong oleh Indonesia yang kondisi makro yang stabil dan populasi besar (256mn; 67% usia kerja), merupakan dasar optimisme pada prospek F & B tahun ini. Terutama, sektor ini menyumbang porsi 36% (IDR1,870tr) dari total konsumsi swasta Indonesia (IDR5,127tr) pada 2016. Sementara itu, pada investasi asing langsung (FDI) depan, investasi di industri F & B tumbuh 39,5% menjadi USD2 ,12bn. Kami pikir tingkat pertumbuhan yang kuat ini menggarisbawahi pentingnya sektor ini di Indonesia.

Increasing educational attainment among Indonesia’s workforce
Pada tahun 2016, persentase angkatan kerja yang tidak lulus SD turun ke 16,54%, lebih rendah dari angka 22,3% yang tercatat pada tahun 2010. Penurunan tersebut didukung oleh peningkatan angka partisipasi sekolah bagi sebagian besar kelompok usia. Pada 2015, 94,7% dari anak usia 13-15 tahun yang terdaftar di sekolah, naik signifikan dari 88% pada tahun 2011. Dalam pandangan kami, pencapaian pendidikan yang lebih tinggi akan mengarah ke peningkatan produktivitas, yang selanjutnya akan mendukung pertumbuhan investasi F & B yang terkait. Selain itu, tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan mengakibatkan peningkatan kesadaran konsumen akan kualitas produksi barang konsumsi.

Singkatnya, meskipun pasar barang konsumen / jasa di Indonesia yang sangat besar yang memberikan peluang yang signifikan, pada saat yang sama juga menghadapi tantangan besar, terutama dari persaingan berat dan pergeseran dalam preferensi konsumen. Dalam pandangan kami, inovasi dan kapasitas yang cukup adalah dua faktor penentu yang paling penting dari keberhasilan perusahaan consumer yang beroperasi di Indonesia. 

(Ilustrasi selengkapnya dapat dibaca disini). 
Unknown Unknown Author

About Me

About Me

Popular Posts

Arsip Blog